Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar
Tugas Teknologi Perkantoran
Nama : Tiara Mayzara
Kelas : X OTKP 1
No absen : 32
Kumpulan Puisi karya Chairil Anwar
Berikut ini adalah kumpulan puisi karya Chairil Anwar :
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Sia Sia
Penghabisan kali itu kau datang
membawaku karangan kembang
Mawar merah dan melati putih
darah dan suci
Kau tebarkan depanku
serta pandang yang memastikan :
Untukmu.
Sudah itu kita sama termangu
Saling bertanya : Apakah ini?
Cinta? Keduanya tak mengerti.
Sehari itu kita bersama. Tak hampir menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak sepi.
Derai-Derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa di tingkap
merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak
lagi
tapi dulu memang ada suatu
bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah
rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak
terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Tak Sepadan
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kimpoi, beranak dan
berbahagia
Sedang aku mengembara serupa
Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita pahami
Unggunan api ini
Karena kau tidak 'kan apa-apa
Aku terpanggang tinggak rangka.
Sajak Putih
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra
senja
Di hitam matamu kembang mawar
dan melati
Harum rambutmu mengalun
bergelut senda
Sepi menyanyi
Malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku
menengadah
Selama kau darah mengalir dari
luka
Antara kita mati datang tidak membelah
Selamat Tinggal
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?
Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah...!!!
Segala mengebal, segala mengental
Segala tak kukenal...!!!
Selamat tinggal....!!
tersentuh sy
BalasHapusadh pujangga~~
HapusKeren
BalasHapusSangat bermanfaat sekali
BalasHapusPuisi nya keren👍
BalasHapusGood job👍
BalasHapusMantap 👍
BalasHapuscemunguttt(◡ ω ◡)
BalasHapuslu emg sllu mantap!
BalasHapus